Perempuan dan Cinta
Saat seorang laki-laki seperti layaknya manusia biasa mengalami yang namanya jatuh cinta, sesungguhnya ia sedang mencintai Sang Pencipta. Karena ia telah jatuh hati terhadap salah satu ciptaan Yang Maha Kuasa. Dengan mencintai dengan sepenuh hati seseorang ini, berarti manusia telah merasa bersyukur akan adanya cinta dan yang dicintainya. Ia sangat mensyukuri adanya Tuhan karena telah menghadirkan cinta di hatinya. Rasa syukurnya bertambah karena diciptakannya makhluk seindah yang sedang dicintainya. Sesuatu yang sungguh indah dan sangat menawan seolah-olah tidak ada lagi hal yang seindahnya. Sesuatu itu adalah…perempuan.
Ada banyak persepsi tentang perempuan. Bila kita sedang mencintai seorang Hawa, maka kita akan merasa terbuai oleh kehadirannya. Dan kita akan larut ke dalam peran di mana sang Hawa membawanya. Paling tidak kebanyakan laki-laki akan seperti itu. Bila sudah seperti ini, maka laki-laki akan berubah menjadi seseorang seperti dalam sebuah sandiwara dengan lakon “cinta”. Namun seperti apa peran dan ke arah mana alur cerita ini akan dimainkan, itu tergantung kita memposisikan sang perempuan tersebut.
Ada sekian posisi dari seorang perempuan dalam kehidupan kita. Semua ini akan menentukan kehidupan sang laki-laki selanjutnya bila ia sudah dinaungi perasaan cinta. Perempuan bisa saja menjadi racun yang akan membuat laki-laki lumpuh dan sekarat. Artinya di sini kehidupan seorang laki-laki akan hancur dengan kehadiran perempuan tersebut. Ini dikarenakan kita terlalu memposisikan perempuan sebagai sesuatu yang kuat dan berkuasa serta mempunyai pengaruh yang besar. Manakala perempuan bertindak sesukanya maka laki-laki akan berada dalam masa kritis.
Sebaiknya perempuan bisa saja menjadi obat yang akan manawar racun kekelaman masa lalu kita. Yang awalnya seorang laki-laki berada dalam kehampaan dan ketiada artian hidup, dengan hadirnya perempuan yang dicintainya maka kesegaran dan semangat baru akan tumbuh. Kita menjadi seperti menemukan sesuatu yang hilang dalam hidup kita sebelumnya. Perempuan seperti ini adalah sosok perempuan idaman tentunya bagi setiap laki-laki. Namun itu semua tergantung bagaimana kita menempatkan posisi sang perempuan tersebut dalam kehidupan kita. Karena secara kodrat laki-laki adalah calon pemimpin rumah tangga yang mempunyai tugas untuk memegang kemudi bahtera kehidupan sepasang manusia.
Perempuan bukan untuk ditaruh diatas kepala kita untuk selalu dijunjung dan dipuja. Perempuan juga bukan untuk diposisikan dibawah telapak kaki kita untuk diinjak dan dicaci. Tapi sayangilah perempuan seperti kita menyayangi adik kita. Hormatilah perempuan seperti kita menghormati ibu kita. Serta cintailah perempuan seperti kita mencintai diri kita sendiri. Perempuan dan cinta ada karena Tuhan ada, maka bersyukurlah kepada-Nya bila kita merasakan bahagia karena perempuan dan cinta…. Serta berserahlah kepada-Nya bila kita merasakan sakit karena perempuan dan cinta. Hidup adalah roda yang selalu berputar. Tangis hari ini bukan berarti tangis hari esok. Begitu pula sebaliknya. Dan setiap fenomena hidup akan selalu membawa hikmah. Tebarkanlah selalu senyumanmu wahai kaum laki-laki walaupun di saat sedih. Karena hanya kepada Tuhanlah kita patut menangis dan berserah diri.
By : Rangga Permana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar